Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Featured Posts

Kamis, 28 Maret 2013

Antara Adat, Syarak dan Kitabullah

Allah telah mentakdirkan kita sebagai satu kaum yang menempati dataran tinggi dan rendah. Berbukit, berlurah, dihiasi tebing dan munggu. Sungainya mengalir melingkar membalut negeri, seperti Batang Sianok diam – diam mengalir terus. Akhirnya bermuara di pinggir laut di Batang Masang dan Katiagan. Ditingkah gemercik air menimpa dedaunan dipagi hari. Bila hujan pun tidak turun, embun tetap menyuburkan tanah. Dikelilingnya didapati sawah berjenjang, ladang berbintalak. Diapit gunung menjulang tinggi, dikawal Singgalang dan Mera­pi. Danau Maninjau airnya biru, tampak nan dari Embun Pagi.. Sungguhpun risau sering mengganggu, kampung halaman selalu menanti. Indah sekali.

Alam yang indah karunia Ilahi ini, seakan “qith’ah minal jannah fid-dunya”, sepotong sorga tercampak ke bumi. Mengundang orang yang datang berdecak kagum. Keindahan alam ini, bertambah cantik, karena ada pagar adat yang kuat dan agama yang kokoh. Tampak dalam tata pergaulan dan sikap laku sejak dahulu. Masyarakatnya ramah. Peduli dengan anak dagang.

Pendidikannya maju. Dengan negeri ribuan dokter, dan para ahli. Hanya didataran tinggi ini, ditemui Parabek dan Canduang. Tempat bermukim para penuntut ilmu dari seluruh penjuru. Bahkan dari Malaysia, Brunei, Thailand dan Pattani. Di samping dari seluruh Nusantara, bahkan dari Aceh, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Di sini pula didapati satu-satunya Kwek School, sekolah guru, kata orang doeloe, yang melahirkan banyak pujangga dan pendidik. Dari halaman negeri ini menjadi tempat bermain para cendekiawan, Agus Salim, Hatta, Syahrir, Natsir, dan sederetan nama yang panjang, yang dikenal menjadi negarawan yang diakui. Dan ini adalah bahagian dari kaba itu.

Bila kaba ini ingin di lanjutkan pula. Yang bersua adalah hidup anak negeri berpagarkan nilai-nilai.

Nilai-nilai Adat

Sebagai masyarakat beradat dengan pegangan adat bersendi syariat dan syariat yang bersendikan Kitabullah, maka kaidah-kaidah adat itu memberikan pula pelajaran-pelajaran ke dalam tatanan hidup masyarakatnya.

Oleh : Buya Mas’oed (Harian Umum Haluan | Jumat, 08 Maret 2013)

0 komentar:

Posting Komentar